Kau Dan Aku Dan Laut

Yang hanyut adalah sejarah, dan detik-detik yang tiba-tiba binasa. Kemudian menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun-tahun yang tersapu ombak begitu saja. Sementara kapal-kapal, camar, karang dan tiang-tiang melepas tiap kepergian dengan caranya sendiri-sendiri.

Siapa yang dapat menebak laut di musim begini?  Adalah kaki-kaki waktu yang terperangkap masa lampau, yang igau dan tergugu sendiri-sendiri.Yang tanam dan demam di doa kita yang jalang.

Ke mana kita mesti melepas jala? Adalah jantungku, jantungmu dan rongga kiri di dada. Yang denting dalam sunyi, siaga menunggu mimpi. Yang berkali-kali karam dan ditunggang muram.

Sementara bandar, debar, tak juga berjumpa. Yang sisa cita, dahaga dan rindu yang berdarah-darah, yang tenggelam entah di lubuk mana.

Lalu apa yang lebih sakit ketimbang kehilangan? Dan kau gagal membaca diri sendiri? Lalu kegetiran dan nada-nada sumbang berseliweran ditiupkan masa silam. Tanganmu gemetar, kakimu gemetar, tubuhmu gemetar dan di dadamu seribu badai saling serang.

Ke mana kau hendak berenang? Ke sini kekasih, ke lenganku yang bertahun-tahun menyimpan rasa sakit dan sunyi.


Reski Kuantan; 02/02/2014

Cari

Arsip