Puisi: Tempat Pulang, Puisi Yang Sedih, Kupanggili Kamu Cinta

Tempat Pulang

Kenangan
gugur satu per satu
dari tangan kita masing-masing

Sementara kata-kata
luka-luka
pucat dan dingin

Perjalanan ini
kekasih
adalah patuk detik di batang usia

Lihat kita semakin tua
dan pikun
adakah tempat pulang lain?

13/11/2012



Puisi Yang Sedih

Ia tergugu membaca dirinya sendiri
sejak rumah itu ditinggalkan orang-orang
ia tak pernah mengenal waktu
dan ia hidup begitu saja
serupa koran-koran di kota itu
yang ditup angin dari trotoar ke trotoar
dan menemui takdirnya sendiri
sembari menunggu kematian
yang entah

23/09/2012



Kupanggili Kamu Cinta

Kupanggili kamu
cinta
saat senja membungkuk
dan bulan sabit yang runcing
lagi tajam nyangkut di dadaku
serupa rindu

29/10/2012




Hari Itu

Aku
mati 
gantung
diri
di
dadamu

30/10/2012




Hatiku

Hatiku adalah tanah yang kering
kau datang serupa musim dingin
gigil menjadi milikku sendiri

Hatiku adalah rumah
kau tak akan tahu bagaimana ia mencinta
meski telah kau buka pintunya

Hatiku adalah kau
puisi dan doa
yang tak sudah-sudah

21/11/2012



Puisi Buat Kekasih

Aku tak lagi perlu kata
tak juga bahasa
mencintaimu sama halnya dengan menghirup udara
tiap detik degup jantungku 
ia terlaksana dengan sendirinya 

03/12/2012

Cari

Arsip