Kaukah itu? Yang diam-diam di balik detak detik itu? Yang mencuri segenap usiaku dan menyusupkan sunyi ke dalamnya? Sunyi yang selalu sama, yang tajam dan kental, yang merambat di urat leherku dan senantiasa membisukan kata, membisikan lara.
Kukoyak-koyak tiap halaman waktu, di sanakah kau? Di subuh yang tiba-tiba muncul entah dari mana itu? Aku pun berlari ke subuh itu, kupanggil-panggil kau dengan ingatanku yang seadanya.
Tiba-tiba aku jadi ingat airmata, mungkin saja kau di sana, tapi di mana air mata?
Reski Kuantan; 18/07/2013