Dendam Bangsat

Kuhunus pisauku ke dadanya pelan-pelan, kurobek ke kiri dan kanan kemudian. Biar benar mengenai paru-paru dan jantungnya. Biar  ia mampus bersimpah darah dengan ringkik tangis serupa sapi yang disembelih.

Kemudian kupotong-potong tubuhnya menjadi bagian-bagian kecil. Tiap bagian adalah dendam. 

Dendam ibuku, dendam ayahku, dendam adikku, dendam pamanku, dendam tetanggaku, teman sekampungku, teman sekotaku, dendam bangsaku.

Mati kau, bangsat!

Reski Kuantan; 17/02/2014

Cari

Arsip