Puisi: Di Kotamu

Di Kotamu

Mataku terbuka 
dengan cemas paling pertama

Kotamu 
menjadikan aku serupa pendatang 
tanpa jejak
meski telah kujamahi dari sudut ke sudut
kuninabobokan di sela iga

Aku terlelap 
di kotamu 
semasih dihinggapi sansai
segala menyeru 
merobek saku baju menawar badai

Aku cuma punya 
satu hati 
satu jantung
lalu yang mana masih kusimpan?
di sini ari-ari pun kutanam

Aku tersungkur 
di kotamu 
seusai kalah telak dari lapar yang liar
seliar harimau menerkam kijang
mencakar-cakar
erat mencengkram

Padang; 22/04/2010




 .

Cari

Arsip