Puisi: Katakan Padaku

Katakan Padaku

Aku sedang seperti menyaksikan diriku menjadi bocah mungil berlari-lari kecil sembari tergelak tumpah mengejar gemulai lambai jemarimu yang serupa putaran roda waktu di ari mataku. Kemudian tiba-tiba luruh, runtuh, tegak tungkaiku jatuh,  jemarimu adalah layangan putus menuju tepian seberang pagar ngarai.

Jika cuaca adalah dirimu, maka aku selalu menebak keliru kemarau di dadamu atau hujan di kalbuku, sedang musim yang diam-diam merubah rupa menyerupa benang tenun salah jalin, membikin aku makin tak pandai mengeja abjad tubuhmu yang aku kira sudah benar-benar telanjang.

Katakan padaku, ke mana aku kau biar terlunta di kamu?
Katakan padaku, di mana aku mesti menyentuh di kamu?
Katakan padaku, sejarak mana aku terus harus menempuh dan kau kian menjauh?

Katakan padaku.

Teluk Kuantan; 19/09/2010

Cari

Arsip