Malam di kotaku adalah semacam bisu, nyanyian burung hantu dan kekasih yang jauh, angin, angan, saling buru di pucuk-pucuk bambu, pucuk dari ingatan.
Di kesendirian, aku melihat kotaku adalah seorang perempuan beranjak dewasa, pinggul baru ngembang dan mulai tumbuh buah dada, melenggang menelusuri bait-bait kisah, mengemas luka-luka, tegak di kesepian cerita di mana orang-orang mulai melupa sejarah.
Aku melihat kotaku sibuk berjual beli, tawar menawar harga diri dan meracau soal gengsi, mencakar-cakar merobek-robek jati diri.
Ini perjalanan hendak ke mana wahai kota jelita?
Di kesendirian, aku melihat kotaku adalah seorang perempuan beranjak dewasa, pinggul baru ngembang dan mulai tumbuh buah dada, melenggang menelusuri bait-bait kisah, mengemas luka-luka, tegak di kesepian cerita di mana orang-orang mulai melupa sejarah.
Aku melihat kotaku sibuk berjual beli, tawar menawar harga diri dan meracau soal gengsi, mencakar-cakar merobek-robek jati diri.
Ini perjalanan hendak ke mana wahai kota jelita?
Teluk Kuantan; 13/01/2011