I
Curigalah aku terhadapmu, siapa yang lelapnya kau tunggu dan ketika ia terjaga kau lekas sembuyi terburu?
II
Aku ingin jadi kekasihmu, jadi gelap yang paling kau rindu, jadi pintu jendela dan sepasang bolamata yang diam-diam menimbang ambang gantungmu, dari jauh, barangkali bakalan pilu, sepekik pungguk dentingkan ngilu.
III
Seusai malam jatuh, di tampuk subuh kubangun tugu, persinggahan serupa candu, di mana segala tarik tiup menghunus paru-paru, satu-satu, pelan-pelan, dalam diam, diam-diam senantiasa merdu melantun sekisah pergi pulang malam padu, kemudian terhadapmu penantian kupeluk cumbu.
Teluk Kuantan; 17/01/2011