Bulan Yang Tertidur
Aku melihat bulan yang tidur di matamu, bulan yang kuning serupa daun yang kering dan tertiup angin ke dadaku.
Di dadaku bulan itu jatuh sangat ke pangkal, hempasnya berdenting serupa suara detik yang mencuri satu-satu usia kita. Kemudian melepas satu-satu kecemasan ke dalam dada. Lalu sepi yang saling berjatuhan ke dalam tong sampah.
Di dadaku bulan itu jatuh sangat ke pangkal, hempasnya berdenting serupa suara detik yang mencuri satu-satu usia kita. Kemudian melepas satu-satu kecemasan ke dalam dada. Lalu sepi yang saling berjatuhan ke dalam tong sampah.
Kau tahu? Aku ingin memberi nama pada setiap kenangan, pada setiap bangku dan lampu-lampu di taman. Serupa aku memberi nama pada seluruh ketiadaan.
10/01/2014