Puisi: Akhir Pekan, dll

Akhir Pekan

Senja yang pecah di punggungmu
pecah pula di dadaku
segumpal cerita yang larut
diusung angin yang laut

Ada yang tak letih melempar jaring
menangkap lonceng hari esok
seumpama kita ikan-ikan
berpeluh-peluh di laut garam

Lalu pada yang tak pernah sempat
kau lenyap ditelan akhir pekan
sementara kembali kukemas buku-buku
mengenang perjumpaan bulan lalu

Padang; 4/5/2015

 

Senandung Rumput Ilalang

Pintu langit mengatup
tertangkap nasib tertungkup
haluan di lonceng malam
tidurkah engkau?
Burung-burung pembawa kabar
lesap dari mimpi
lenyap di balik hari

Sedang angin musim sendiri
gigil ngilu ditiup sunyi
sendi-sendi menua
dini tertinggal di pangkal tanah
ke engkau sampaikah?
Senandungku yang beringsut
lenyap di telan kabut

Bermusim-musim telah
kutunggu-tunggu engkau
ketiadaan jua menangkapku

Padang; 20/5/2015

 

Siapa Tahu Esok Bukan Milik Kita

Tidurlah
siapa tahu esok bukan milik kita
biar kutenun lagu kesukaanmu
sembari menangkap penat yang melompat-lompat
di pundak waktu

Tidurlah
siapa tahu esok kita jadi burung pipit
maka terbanglah tinggi-tinggi
menembus bibir kabut pagi
serupa mimpimu selama ini

Tidurlah
siapa yang tahu tentang garis tangan
barangkali pula esok
kita jumpa di ketiadaan
maka biar kupeluk kau sepanjang malam

Padang; 27/5/2015

 

Di Suatu Cafe

Ia yang lesap pada hidu kopi
boleh aku mengenal engkau?
Serupa hujan mengenal akar pohon
yang resap di musim kemarau

Pekanbaru; 2014

 

Singingi

Air menumbuk tebing
berpusing mengitari bukit
padang luas yang hijau
sehijau kanak-kanak engkau
hiruplah

Muaralembu; 2014

 

Cari

Arsip